IAIN Parepare--- Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Tarbiyah dan Adab Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare melaksanakan Taubat (Tarbiyah dan Adab untuk Generasi Hebat).
Ketua HMJ Tarbiyah dan Adab, Fauziah Musra mengungkapkan tujuan dilaksanan kegiatan ini selaras dengan tema yakni membangun mahasiswa yang bermoral dan bertabur prestasi.
Kegiatan tersebut diikuti 356 peserta yang merupakan mahasiswa baru jurusan Tarbiyah dan Adab dari berbagai program studi. Kegiatan ini dilaksanakan di Aula IAIN Parepare mulai tanggal 26 sampai 28 Oktober 2018.
Beberapa pemateri pun dihadirkan baik dari kalangan dosen maupun alumni mahasiswa Tarbiyah dan Adab. Adapun materi yang akan diberikan oleh peserta seperti karakter building, kifayat, public speaking, pendidikan nilai dan etika, microteaching. Selain itu dalam kegiatan tersebut juga dirangkaikan launching buku yang ditulis oleh dosen IAIN Parepare, Dr. Ahdar, M. Pd. I.
Dari kegiatan taubat ini, para peserta diharapkan memiliki ketertarikan dalam berorganisasi. “Sebagai ketua HMJ Tarbiyah dan Adab, menginginkan mahasiswa baru untuk lebih solidaritas dan saya menginginkan mahasiswa Tarbiyah ini aktif berorganisasi,” harap Fauzia Musra, Ketua HMJ Tarbiyah dan Adab.
Senin, 29 Oktober 2018
Sabtu, 27 Oktober 2018
Gubernur Sulsel Hadir Buka Seminar Nasional Penganugerahan Pahlawan Nasional
IAIN Parepare--- Hadirnya Gubernur provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) Nurdin Abdullah dalam kegiatan seminar nasional penganugerahan Pahlawan Nasional Anregurutta KH. Abd. Rahman Ambo Dalle di Auditorium IAIN Parepare, Jum’at (26/10).
Ketua panitia, Dr. Hannani Yunus mengungkapkan sebanyak 600 peserta yang berasal dari berbagai daerah seluruh Indonesia. Seminar nasional ini diharapkan menjadi bahan pertimbangan Presiden Jokowi Widodo dalam rangka penganugerahan Pahlawan Nasional KH. Abd Rahman Ambo Dalle.
“Alhamdulillah di jum’at ini kita semua diperkenankan oleh Allah Swt dalam suatu ivent yang menurut warga Dakwah Darul Irsyad (DDI) event luar biasa karena Insyaa Allah mudah-mudahan dari seminar ini akan menjadi suatu bahan pertimbangan kepada presiden Jokowi untuk memberikan pernghargaan pahlawan Nasional kepada anregurutta KH. Abd Rahman Ambo Dalle,” harap Hannani.
Beberapa pejabat pun hadir termasuk Wali Kota Parepare, M Taufan Pawe. “Anregurutta inilah yang menjadikan nafas sehingga kota Parepare sebagai kota ulama dan kota santri,” ucap Taufan saat memberi sambutan.
Dalam seminar ini menghadirkan narasumber Prof. Hamka Haq, Anggota DPR RI F PDIP, Prof. Ahmad M. Sewang, Pakar Sejarah UIN Alauddin Makassar, KH. Helmi Ali Yafie, Sekjend PB DDI dan Prof. Rahim Arsyad Direktur Pasca sarjana IAIN Parepare.
Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah dalam sambutannya menjelaskan pentingya pengembangan lembaga pendidikan seperti ini guna melahirkan pemimpin-pemimpin bangsa yang berkarakter dan dapat membawa perubahan bagi masyarakat.
“Banyak orang cerdas tapi tidak bisa menjadi apa-apa karena melanggar etika, melanggar moral, ini sayang,” ujarnya sebelum membuka kegiatan.
Ketua panitia, Dr. Hannani Yunus mengungkapkan sebanyak 600 peserta yang berasal dari berbagai daerah seluruh Indonesia. Seminar nasional ini diharapkan menjadi bahan pertimbangan Presiden Jokowi Widodo dalam rangka penganugerahan Pahlawan Nasional KH. Abd Rahman Ambo Dalle.
“Alhamdulillah di jum’at ini kita semua diperkenankan oleh Allah Swt dalam suatu ivent yang menurut warga Dakwah Darul Irsyad (DDI) event luar biasa karena Insyaa Allah mudah-mudahan dari seminar ini akan menjadi suatu bahan pertimbangan kepada presiden Jokowi untuk memberikan pernghargaan pahlawan Nasional kepada anregurutta KH. Abd Rahman Ambo Dalle,” harap Hannani.
Beberapa pejabat pun hadir termasuk Wali Kota Parepare, M Taufan Pawe. “Anregurutta inilah yang menjadikan nafas sehingga kota Parepare sebagai kota ulama dan kota santri,” ucap Taufan saat memberi sambutan.
Dalam seminar ini menghadirkan narasumber Prof. Hamka Haq, Anggota DPR RI F PDIP, Prof. Ahmad M. Sewang, Pakar Sejarah UIN Alauddin Makassar, KH. Helmi Ali Yafie, Sekjend PB DDI dan Prof. Rahim Arsyad Direktur Pasca sarjana IAIN Parepare.
Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah dalam sambutannya menjelaskan pentingya pengembangan lembaga pendidikan seperti ini guna melahirkan pemimpin-pemimpin bangsa yang berkarakter dan dapat membawa perubahan bagi masyarakat.
“Banyak orang cerdas tapi tidak bisa menjadi apa-apa karena melanggar etika, melanggar moral, ini sayang,” ujarnya sebelum membuka kegiatan.
Kamis, 25 Oktober 2018
Dakom Award 2018, Creativity in Harmony
IAIN Parepare--- Jurusan Dakwah dan Komunikasi menggelar Dakom Award 2018 di Auditorium Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare, Rabu (24/10).
Kegiatan Dakom Award merupakan kegiatan tahunan sebagai ajang apresiasi, silaturahmi serta mengasah kreativitas para mahasiswa. Ketua jurusan Dakwah dan Komunikasi, Dr. Muhammad Saleh menjelaskan pentingya keharmonisan dalam keluarga besar jurusan Dakwah dan Komunikasi.
“Untuk tema tahun ini Creativity in Harmony, berkreativitas boleh, bersaing boleh tapi tetap dalam kekeluargaan. Jadi tetap membangun, membina keharmonisan. Makanya lomba-lomba yang dilaksanakan ada lomba akademik dan non akademik,” jelasnya.
Ketua panitia, Dr. Zulfah dalam laporannya mengungkapkan sebanyak 152 peserta dengan menyediakan berbagai jenis lomba seperti karya tulis ilmiah, debat ilmiah, nasyid, lipsyn dosen, tari kreasi, pantun Islami, dan desain poster bertemakan Dakwah. Kegiatan Dakom Award ini akan berlangsung hingga 27 Oktober mendatang.
Selain itu, setiap program studi yang tergabung dalam jurusan Dakwah dan Komunikasi juga dirangkaikan expo (pameran) hasil karya-karya yang telah diciptakan. Hadir Wakil Rektor II bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan IAIN Parepare, Dr. Sudirman L yang turut hadir melihat pameran secara langsung.
[caption id="attachment_9130" align="alignnone" width="300"] Foto: Dr. H. Sudirman L, M.H[/caption]
“Saya cukup salut dengan kreativitasnya, saya berharap ke depannya lebih mengembangkan dan menjauhi plagiarism untuk memunculkan kreasi-kreasi mahasiswa yang lebih besar lagi,”ucap Sudirman L, usai membuka kegiatan mewakili Rektor IAIN Parepare.
Kegiatan Dakom Award merupakan kegiatan tahunan sebagai ajang apresiasi, silaturahmi serta mengasah kreativitas para mahasiswa. Ketua jurusan Dakwah dan Komunikasi, Dr. Muhammad Saleh menjelaskan pentingya keharmonisan dalam keluarga besar jurusan Dakwah dan Komunikasi.
“Untuk tema tahun ini Creativity in Harmony, berkreativitas boleh, bersaing boleh tapi tetap dalam kekeluargaan. Jadi tetap membangun, membina keharmonisan. Makanya lomba-lomba yang dilaksanakan ada lomba akademik dan non akademik,” jelasnya.
Ketua panitia, Dr. Zulfah dalam laporannya mengungkapkan sebanyak 152 peserta dengan menyediakan berbagai jenis lomba seperti karya tulis ilmiah, debat ilmiah, nasyid, lipsyn dosen, tari kreasi, pantun Islami, dan desain poster bertemakan Dakwah. Kegiatan Dakom Award ini akan berlangsung hingga 27 Oktober mendatang.
Selain itu, setiap program studi yang tergabung dalam jurusan Dakwah dan Komunikasi juga dirangkaikan expo (pameran) hasil karya-karya yang telah diciptakan. Hadir Wakil Rektor II bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan IAIN Parepare, Dr. Sudirman L yang turut hadir melihat pameran secara langsung.
[caption id="attachment_9130" align="alignnone" width="300"] Foto: Dr. H. Sudirman L, M.H[/caption]
“Saya cukup salut dengan kreativitasnya, saya berharap ke depannya lebih mengembangkan dan menjauhi plagiarism untuk memunculkan kreasi-kreasi mahasiswa yang lebih besar lagi,”ucap Sudirman L, usai membuka kegiatan mewakili Rektor IAIN Parepare.
Minggu, 21 Oktober 2018
Rektor IAIN Parepare: Pentingnya Memiliki Sertifikat HKI
IAIN Parepare--- Workshop Kekayaan Intelektual (HKI) yang dilaksanakan oleh Pusat Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (P3M) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare, akhirnya ditutup secara langsung oleh Rektor IAIN Parepare Dr. Ahmad Sultra Rustan, (20/10).
Workshop yang dihadiri oleh 25 dosen dengan menghadirkan narasumber Dr. Wahyudin, M. Ag dari Universitas Islam Negeri (UIN) Bandung.
[caption id="attachment_9121" align="alignnone" width="300"] Foto mulai sisi Kanan: Dr. Wahyudin Darmalaksana, M. Ag (narasumber), Dr. Ahmad Sultra Rustan, M. Si (Rektor IAIN Parepare), Dr. Zainal Said, M.H (Kepala P3M IAIN Parepare).[/caption]
Dr. Ahmad Sultra Rustan menjelaskan akan pentingya memiliki sertifikat HKI. “Ini juga sebagai kehati-hatian kita, bahwa karya kita ini benar-benar bukan karya menjiplak bukan menyontek. Ini benar-benar hasil pemikiran kita dan objektivitas kita. Manakala kita harus mengutip dari pendapat atau karya oranglain maka secara objektif kita harus kemukakan di dalam karya kita,” jelasnya.
Lebih lanjut Ahmad juga menjelaskan dengan memiliki sertifikat HKI akan menunjukkan sebuah pengakuan dan tanggungjawab. Ahmad juga berharap agar dalam waktu tiga bulan, IAIN Parepare dapat mencapai 100 sertifikat Hak Kekayaan Intelektual (HKI).
Sementara Kepala P3M IAIN Parepare, Dr. Zainal Said menghimbau kepada peserta workshop agar turut membantu dan menyebarkan informasi terkait HKI kepada dosen-dosen lain.
“Teman-teman yang sudah ikut dalam workshop ini bisa mendampingi atau membantu teman-teman lainnya atau paling tidak P3M tetap memfasilitasi apabila ada teman-teman dosen yang ingin mendaftarkan karya-karya yang ada selama ini,” ujar Zainal Said.
Salah satu peserta workshop Dr. Zulfah mengungkapkan mulai tertarik mengurus HKI. “Setelah ikut workshop, saya mulai tertarik mengurus HKI karena ternyata prosedur pengurusannya tidak sesulit dan semahal yang saya kira,” ungkap Dr. Zulfah, M. Pd salah seorang dosen pada jurusan Dakwah dan Komunikasi.
Workshop yang dihadiri oleh 25 dosen dengan menghadirkan narasumber Dr. Wahyudin, M. Ag dari Universitas Islam Negeri (UIN) Bandung.
[caption id="attachment_9121" align="alignnone" width="300"] Foto mulai sisi Kanan: Dr. Wahyudin Darmalaksana, M. Ag (narasumber), Dr. Ahmad Sultra Rustan, M. Si (Rektor IAIN Parepare), Dr. Zainal Said, M.H (Kepala P3M IAIN Parepare).[/caption]
Dr. Ahmad Sultra Rustan menjelaskan akan pentingya memiliki sertifikat HKI. “Ini juga sebagai kehati-hatian kita, bahwa karya kita ini benar-benar bukan karya menjiplak bukan menyontek. Ini benar-benar hasil pemikiran kita dan objektivitas kita. Manakala kita harus mengutip dari pendapat atau karya oranglain maka secara objektif kita harus kemukakan di dalam karya kita,” jelasnya.
Lebih lanjut Ahmad juga menjelaskan dengan memiliki sertifikat HKI akan menunjukkan sebuah pengakuan dan tanggungjawab. Ahmad juga berharap agar dalam waktu tiga bulan, IAIN Parepare dapat mencapai 100 sertifikat Hak Kekayaan Intelektual (HKI).
Sementara Kepala P3M IAIN Parepare, Dr. Zainal Said menghimbau kepada peserta workshop agar turut membantu dan menyebarkan informasi terkait HKI kepada dosen-dosen lain.
“Teman-teman yang sudah ikut dalam workshop ini bisa mendampingi atau membantu teman-teman lainnya atau paling tidak P3M tetap memfasilitasi apabila ada teman-teman dosen yang ingin mendaftarkan karya-karya yang ada selama ini,” ujar Zainal Said.
Salah satu peserta workshop Dr. Zulfah mengungkapkan mulai tertarik mengurus HKI. “Setelah ikut workshop, saya mulai tertarik mengurus HKI karena ternyata prosedur pengurusannya tidak sesulit dan semahal yang saya kira,” ungkap Dr. Zulfah, M. Pd salah seorang dosen pada jurusan Dakwah dan Komunikasi.
Sabtu, 20 Oktober 2018
Workshop Hak Kekayaan Intelektual Antisipasi Pelanggaran Hak
IAIN Parepare--- Pusat Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (P3M) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare melaksanakan workshop Hak Kekayaan Intelektual di ruang Seminar Pascasarjana IAIN Parepare, Jum'at (19/10).
Sebanyak 25 peserta yang merupakan dosen IAIN Parepare. Workshop ini akan berlangsung mulai tanggal 19 sampai 21 Oktober 2018.
Hadir pemateri Dr. Ahmad Sultra Rustan, M. Si dan Dr. Wahyudin Darmalaksana, M. Ag.
Kepala P3M IAIN Parepare, Dr. Zainal Said menganggap kegiatan ini sangat penting dilaksanakan. “Kegiatan ini sangat penting untuk lembaga ke depan, khususnya bagi teman-teman dosen. Ada beberapa karya yang terbit tapi ini belum terfasilitasi secara legal,” ucapnya.
[caption id="attachment_9113" align="alignnone" width="300"] Foto mulai sisi kiri Dr. Zainal Said, M.H (Kepala P3M IAIN Parepare), Muhammad Djunaidi, M. Ag (Wakil Rektor I), Dr. Wahyudin Darmalaksana, M. Ag (Pemateri)[/caption]
Dalam sambutannya, Wakil Rektor I bidang Kemasiswaan dan Kelembagaan IAIN Parepare, Muhammad Djunaidi memberikan beberapa contoh-contoh kasus pengklaiman karya apabila tidak didaftarkan sebagai Hak Cipta ataupun Hak Kekayaan Intelektual (HKI).
“Ini sebagai antisipasi terhadap pelanggaran hak oleh pihak-pihak lain,” ungkap Muhammad Djunaidi, Wakil Rektor I sebelum membuka kegiatan.
Dikutip Wikipedia.org Kekayaan Intelektual atau Hak Kekayaan Intelektual (HKI) atau Hak Milik Intelektual adalah padanan kata yang biasa digunakan untuk Intellectual Property Rights (IPR) atau Geistiges Eigentum, dalam bahasa Jermannya, yakni hak yang timbul bagi hasil olah pikir yang menghasilkan suatu produk atau proses yang berguna untuk manusia. Pada intinya HKI adalah hak untuk menikmati secara ekonomis hasil dari suatu kreativitas intelektual. Objek yang diatur dalam HKI adalah karya-karya yang timbul atau lahir karena kemampuan intelektual manusia.
Sebanyak 25 peserta yang merupakan dosen IAIN Parepare. Workshop ini akan berlangsung mulai tanggal 19 sampai 21 Oktober 2018.
Hadir pemateri Dr. Ahmad Sultra Rustan, M. Si dan Dr. Wahyudin Darmalaksana, M. Ag.
Kepala P3M IAIN Parepare, Dr. Zainal Said menganggap kegiatan ini sangat penting dilaksanakan. “Kegiatan ini sangat penting untuk lembaga ke depan, khususnya bagi teman-teman dosen. Ada beberapa karya yang terbit tapi ini belum terfasilitasi secara legal,” ucapnya.
[caption id="attachment_9113" align="alignnone" width="300"] Foto mulai sisi kiri Dr. Zainal Said, M.H (Kepala P3M IAIN Parepare), Muhammad Djunaidi, M. Ag (Wakil Rektor I), Dr. Wahyudin Darmalaksana, M. Ag (Pemateri)[/caption]
Dalam sambutannya, Wakil Rektor I bidang Kemasiswaan dan Kelembagaan IAIN Parepare, Muhammad Djunaidi memberikan beberapa contoh-contoh kasus pengklaiman karya apabila tidak didaftarkan sebagai Hak Cipta ataupun Hak Kekayaan Intelektual (HKI).
“Ini sebagai antisipasi terhadap pelanggaran hak oleh pihak-pihak lain,” ungkap Muhammad Djunaidi, Wakil Rektor I sebelum membuka kegiatan.
Dikutip Wikipedia.org Kekayaan Intelektual atau Hak Kekayaan Intelektual (HKI) atau Hak Milik Intelektual adalah padanan kata yang biasa digunakan untuk Intellectual Property Rights (IPR) atau Geistiges Eigentum, dalam bahasa Jermannya, yakni hak yang timbul bagi hasil olah pikir yang menghasilkan suatu produk atau proses yang berguna untuk manusia. Pada intinya HKI adalah hak untuk menikmati secara ekonomis hasil dari suatu kreativitas intelektual. Objek yang diatur dalam HKI adalah karya-karya yang timbul atau lahir karena kemampuan intelektual manusia.
Jumat, 19 Oktober 2018
LKPKM 2018: Bangun Jiwa Integritas, Totalitas dan Loyalitas Mahasiswa
IAIN Parepare--- Pembukaan Latihan Kepemimpinan dan Pengembangan Karakter Mahasiswa (LKPKM) tahun 2018 dibuka secara resmi di gedung Auditorium IAIN Parepare, Kamis (18/10).
Kegiatan yang dilaksanakan oleh Dewan Mahasiswa (Dema) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare. LKPKM merupakan kegiatan tahunan yang diikuti oleh mahasiswa IAIN Parepare khususnya mahasiswa baru.
Sebanyak 860 peserta mengikuti kegiatan LKPKM yang mengusung tema Membangun Jiwa Integritas, Totalitas dan Loyalitas Mahasiswa yang Sadar akan Tanggungjawab Sosial. Kegiatan tersebut akan berlangsung mulai 18 sampai 21 Oktober 2018.
Meskipun dari jumlah keseluruhan mahasiswa baru tidak semuanya mengikuti LKPKM. Namun Ketua Dema IAIN Parepare Muhammad Arafah melihat, mahasiswa yang memutuskan pilihan untuk mendaftarkan diri sebagai peserta LKPKM 2018 merupakan satu langka kemajuan.
"Maka kalianlah yang sampai pada titik ini, apa poin pertama yang kalian sudah dapatkan? Kalian sudah mampu berbeda dengan teman-teman seperjuangan kalian, satu langkah lebih maju," ucapnya saat memberi sambutan di hadapan ratusan peserta.
Sementara Pelaksana Tugas Wakil Rektor III bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Dr. Abu Bakar Juddah melihat kegiatan LKPKM merupakan salah satu upaya untuk mempersiapkan diri sebagai pemimpin masa depan.
"Kita sudah dilahirkan bersama potensi itu tapi untuk mengimplementasikan potensi menjadi kompetensi tentulah tidak semudah membalikkan telapak tangan harus melalui sejumlah langkah-langkah di antaranya melalui pelatihan-pelatihan yang kalian ikuti seperti ini," ungkapnya.
[caption id="attachment_9085" align="alignnone" width="300"] Foto: Dr. Abu Bakar Juddah, M. Si (Plt. Wakil Rektor III)[/caption]
Lebih lanjut, Abu Bakar Juddah juga mengingatkan kepada peserta akan pentingnya kedisiplinan.
"Dalam diri kita, kita ini adalah pemimpin paling tidak memimpin diri kita menjadi orang yang disiplin karena kedisiplinan mengantar kita ke pintu kesuksesan. Kalau Anda tidak disiplin belajar, mengikuti perkuliahan tentulah amburadul. Tapi kalau disiplin, Insyaa Allah akan mengatar kalian mencapai cita-cita," jelasnya sebelum membuka kegiatan.
Kegiatan yang dilaksanakan oleh Dewan Mahasiswa (Dema) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare. LKPKM merupakan kegiatan tahunan yang diikuti oleh mahasiswa IAIN Parepare khususnya mahasiswa baru.
Sebanyak 860 peserta mengikuti kegiatan LKPKM yang mengusung tema Membangun Jiwa Integritas, Totalitas dan Loyalitas Mahasiswa yang Sadar akan Tanggungjawab Sosial. Kegiatan tersebut akan berlangsung mulai 18 sampai 21 Oktober 2018.
Meskipun dari jumlah keseluruhan mahasiswa baru tidak semuanya mengikuti LKPKM. Namun Ketua Dema IAIN Parepare Muhammad Arafah melihat, mahasiswa yang memutuskan pilihan untuk mendaftarkan diri sebagai peserta LKPKM 2018 merupakan satu langka kemajuan.
"Maka kalianlah yang sampai pada titik ini, apa poin pertama yang kalian sudah dapatkan? Kalian sudah mampu berbeda dengan teman-teman seperjuangan kalian, satu langkah lebih maju," ucapnya saat memberi sambutan di hadapan ratusan peserta.
Sementara Pelaksana Tugas Wakil Rektor III bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Dr. Abu Bakar Juddah melihat kegiatan LKPKM merupakan salah satu upaya untuk mempersiapkan diri sebagai pemimpin masa depan.
"Kita sudah dilahirkan bersama potensi itu tapi untuk mengimplementasikan potensi menjadi kompetensi tentulah tidak semudah membalikkan telapak tangan harus melalui sejumlah langkah-langkah di antaranya melalui pelatihan-pelatihan yang kalian ikuti seperti ini," ungkapnya.
[caption id="attachment_9085" align="alignnone" width="300"] Foto: Dr. Abu Bakar Juddah, M. Si (Plt. Wakil Rektor III)[/caption]
Lebih lanjut, Abu Bakar Juddah juga mengingatkan kepada peserta akan pentingnya kedisiplinan.
"Dalam diri kita, kita ini adalah pemimpin paling tidak memimpin diri kita menjadi orang yang disiplin karena kedisiplinan mengantar kita ke pintu kesuksesan. Kalau Anda tidak disiplin belajar, mengikuti perkuliahan tentulah amburadul. Tapi kalau disiplin, Insyaa Allah akan mengatar kalian mencapai cita-cita," jelasnya sebelum membuka kegiatan.
"Kita tidak mampu memprediksi masa depan kita, kita hanya mampu menata. Apa yang kalian lakukan hari ini merupakan bagian dari penataan masa depan"
-Dr. Abu Bakar Juddah, M. Si-
Plt. Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, IAIN Parepare
Kamis, 18 Oktober 2018
Kemenag: Pelatihan Penyusunan Kinerja dan Indikator Kepegawaian
IAIN Parepare---Pelatihan Penyusunan Kinerja dan Indikator Kepegawaian diikuti sebanyak 40 tamu undangan dari seluruh perguruan tinggi yang ada di Indonesia termasuk IAIN Parepare.
Dengan mengangkat tema Integritas, Professional, Inovasi, Tanggungjawab dan Keteladanan, pelatihan ini berlangsung di Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia di Tangerang, provinsi Banten.
Kegiatan tersebut berlangsung selama enam hari, mulai tanggal 11 sampai 16 Oktober 2018.
Amiruddin, delegasi dari IAIN Parepare menanggapi kegiatan tersebut sangat bagus diikuti. “Kita mengikuti pelatihan tentang sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah yang mengikuti ada resra, kemudian RKT (Rencana Kerja Tahunan), ada Perkin (Perjanjian kinerja) terus LKJ (Laporan Kinerja),” jelas Amiruddin, salah satu staf kepegawaian IAIN Parepare.
[caption id="attachment_9080" align="alignnone" width="300"] Foto: Sisi paling kiri, Amiruddin, S. Ag (Staf kepegawaian IAIN Parepare)[/caption]
Lebih lanjut Amir menjelaskan setelah mengikuti pelatihan tersebut langkah selanjutnya adalah bagaimana menerapkan apa yang diperoleh dalam pelatihan dapat diterapkan dalam lingkungan kampus IAIN Parepare.
“Harus disosialisasikan utamanya kepada pimpinan yang punya kegiatan masing-masing yang bertanggungjawab persoalan dana, anggarannya itu setiap eselon I, II, III sampai eselon IV atau yang disetarakan itu harus bikin Perkin (Perjanjian kinerja). Itu harus terbuka, yang mana indikator kinerja itu harus transparant, akuntabilitas, dan partisipatif artinya semua harus ikut berpartisipasi membuat RKTI (Rencana kerja tahunan),” paparnya.
Amir juga mengungkapkan tentang laporan yang harus disertai data. “Laporan itu harus ada data, tidak bohong-bohongan,” tambahnya saat diwawancarai di pelataran gedung Rektorat IAIN Parepare, Kamis (18/10).
Dengan mengangkat tema Integritas, Professional, Inovasi, Tanggungjawab dan Keteladanan, pelatihan ini berlangsung di Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia di Tangerang, provinsi Banten.
Kegiatan tersebut berlangsung selama enam hari, mulai tanggal 11 sampai 16 Oktober 2018.
Amiruddin, delegasi dari IAIN Parepare menanggapi kegiatan tersebut sangat bagus diikuti. “Kita mengikuti pelatihan tentang sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah yang mengikuti ada resra, kemudian RKT (Rencana Kerja Tahunan), ada Perkin (Perjanjian kinerja) terus LKJ (Laporan Kinerja),” jelas Amiruddin, salah satu staf kepegawaian IAIN Parepare.
[caption id="attachment_9080" align="alignnone" width="300"] Foto: Sisi paling kiri, Amiruddin, S. Ag (Staf kepegawaian IAIN Parepare)[/caption]
Lebih lanjut Amir menjelaskan setelah mengikuti pelatihan tersebut langkah selanjutnya adalah bagaimana menerapkan apa yang diperoleh dalam pelatihan dapat diterapkan dalam lingkungan kampus IAIN Parepare.
“Harus disosialisasikan utamanya kepada pimpinan yang punya kegiatan masing-masing yang bertanggungjawab persoalan dana, anggarannya itu setiap eselon I, II, III sampai eselon IV atau yang disetarakan itu harus bikin Perkin (Perjanjian kinerja). Itu harus terbuka, yang mana indikator kinerja itu harus transparant, akuntabilitas, dan partisipatif artinya semua harus ikut berpartisipasi membuat RKTI (Rencana kerja tahunan),” paparnya.
Amir juga mengungkapkan tentang laporan yang harus disertai data. “Laporan itu harus ada data, tidak bohong-bohongan,” tambahnya saat diwawancarai di pelataran gedung Rektorat IAIN Parepare, Kamis (18/10).
Rabu, 17 Oktober 2018
Sutradara Film Quraisy Mathar akan Libatkan Mahasiswa Dakwah dan Komunikasi
IAIN Parepare--- Perpustakaan Instititut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare menggelar nonton bareng plus bedah film Melawan Takdir di lantai 5 gedung Perpustakaan IAIN Parepare, Rabu (17/10).
Kegiatan tersebut juga dirangkaikan workshop pembuatan film yang dihadiri ratusan peserta mulai dari dosen, pegawai hingga mahasiswa dari berbagai jurusan.
Ketua Panitia A. Dian Fitriana mengungkapkan tujuan dilaksanakan kegiatan ini untuk melatih kecerdasan menangkap pesan, menganalisis, menyimpulkan sampai pada penerapan pesan film dalam kehidupan sehari-hari.
“Kegiatan bedah film ini semoga bermanfaat bagi kita semua, menumbuhkan budaya diskusi mahasiswa dan bagi diri kita pribadi. Karena belajar itu tidak semata-mata dari buku bisa dari media manapun termasuk film,” ucap Dian, saat menyampaikan laporan.
Dihadiri sutradara dari film Melawan Takdir, Muh. Quraisy Mathar yang juga menjabat kepala Perpustakaan UIN Alauddin.
[caption id="attachment_9072" align="alignnone" width="300"] Foto: Muh. Quraisy Mathar (Sutradara Film Melawan Takdir)[/caption]
Selain itu, Quraisy Mathar juga mengungkapkan tentang rencana pembuatan film Pesawat Kertas dengan lokasi pengambilan gambar di kota Parepare.
“Kalau film pesawat kertas diproduksi di Parepare tentu saya yakin sumber daya terbesar kita adalah anak fakultas Dakwah IAIN Parepare karena sudah ada disini. Apalagi saya sempat ngintip, beberapa film pendek di youtube anak-anak IAIN Parepare, perbedaanya kan hanya panjang pendeknya,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Quraisy Mathar menjelaskan akan pentingnya melakukan riset sebelum produksi film serta tidak perlu takut dalam membuat film. Terlebih lagi, jika film yang dibuat dapat bermanfaat bagi orang lain.
Perlu diketahui, Film Melawan Takdir merupakan kisah nyata dari buku yang ditulis Prof. Hamdan Juhannis, PhD (Guru Besar UIN Alauddin). Film tersebut diproduksi tanpa penggunaan alat musik dan berhasil menjadi satu-satunya film Indonesia sebagai pembuka Cinema International.
[caption id="attachment_9073" align="alignnone" width="300"] Foto: Muhammad Saleh, Ketua Jurusan Dakwah dan Komunikasi[/caption]
Kegiatan dibuka Rektor IAIN Parepare yang diwakili oleh Muhammad Saleh, Ketua Jurusan Dakwah dan Komunikasi.
Muhammad Saleh berharap dengan dilakukan kegiatan ini, para mahasiswa mampu terdorong untuk membuat video-video yang dapat memberi motivasi kepada penonton.
“Tidak perlu yang durasinya 90 menit, satu menit bahkan mungkin ada yang 30 detik tapi bisa memberikan inspirasi dan motivasi,” ungkapnya sebelum membuka kegiatan.
Kegiatan tersebut juga dirangkaikan workshop pembuatan film yang dihadiri ratusan peserta mulai dari dosen, pegawai hingga mahasiswa dari berbagai jurusan.
Ketua Panitia A. Dian Fitriana mengungkapkan tujuan dilaksanakan kegiatan ini untuk melatih kecerdasan menangkap pesan, menganalisis, menyimpulkan sampai pada penerapan pesan film dalam kehidupan sehari-hari.
“Kegiatan bedah film ini semoga bermanfaat bagi kita semua, menumbuhkan budaya diskusi mahasiswa dan bagi diri kita pribadi. Karena belajar itu tidak semata-mata dari buku bisa dari media manapun termasuk film,” ucap Dian, saat menyampaikan laporan.
Dihadiri sutradara dari film Melawan Takdir, Muh. Quraisy Mathar yang juga menjabat kepala Perpustakaan UIN Alauddin.
[caption id="attachment_9072" align="alignnone" width="300"] Foto: Muh. Quraisy Mathar (Sutradara Film Melawan Takdir)[/caption]
Selain itu, Quraisy Mathar juga mengungkapkan tentang rencana pembuatan film Pesawat Kertas dengan lokasi pengambilan gambar di kota Parepare.
“Kalau film pesawat kertas diproduksi di Parepare tentu saya yakin sumber daya terbesar kita adalah anak fakultas Dakwah IAIN Parepare karena sudah ada disini. Apalagi saya sempat ngintip, beberapa film pendek di youtube anak-anak IAIN Parepare, perbedaanya kan hanya panjang pendeknya,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Quraisy Mathar menjelaskan akan pentingnya melakukan riset sebelum produksi film serta tidak perlu takut dalam membuat film. Terlebih lagi, jika film yang dibuat dapat bermanfaat bagi orang lain.
Perlu diketahui, Film Melawan Takdir merupakan kisah nyata dari buku yang ditulis Prof. Hamdan Juhannis, PhD (Guru Besar UIN Alauddin). Film tersebut diproduksi tanpa penggunaan alat musik dan berhasil menjadi satu-satunya film Indonesia sebagai pembuka Cinema International.
[caption id="attachment_9073" align="alignnone" width="300"] Foto: Muhammad Saleh, Ketua Jurusan Dakwah dan Komunikasi[/caption]
Kegiatan dibuka Rektor IAIN Parepare yang diwakili oleh Muhammad Saleh, Ketua Jurusan Dakwah dan Komunikasi.
Muhammad Saleh berharap dengan dilakukan kegiatan ini, para mahasiswa mampu terdorong untuk membuat video-video yang dapat memberi motivasi kepada penonton.
“Tidak perlu yang durasinya 90 menit, satu menit bahkan mungkin ada yang 30 detik tapi bisa memberikan inspirasi dan motivasi,” ungkapnya sebelum membuka kegiatan.
Senin, 15 Oktober 2018
Rapat Koordinasi Tim, Peduli Korban Bencana Gempa Tsunami
IAIN Parepare--- Pasca bencana gempa dan tsunami yang melanda Palu, Donggala, Sigi dan sekitarnya, IAIN Parepare terus berusaha membantu mengumpulkan donasi untuk para korban bencana.
Kunjungan Rektor IAIN Parepare Ahmad Sultra Rustan beserta rombongan pada hari Jumat, 5 oktober sampai dengan hari Minggu ke IAIN Datokarama Palu juga membawa salah satu misi yakni untuk mengajukan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/ MoU) kepada Pimpinan IAIN Datokarama Palu dalam rangka menyikapi bencana alam yang menimpa civitas akademik. Pihak IAIN Datokarama Palu pun menyambut baik nota MoU tersebut.
[caption id="attachment_8983" align="alignnone" width="300"] Foto penandatanganan MoU antara IAIN Palu dengan IAIN Parepare[/caption]
Sementara itu, usai melaksanakan rapat koordinasi bersama Rektor IAIN Parepare, Senin (15/10). Zainal Said Ketua tim peduli IAIN Parepare menjelaskan dana bantuan telah disalurkan melalui Kementerian Agama. Namun, IAIN Parepare masih membuka kesempatan berdonasi untuk para korban bencana mulai dari kalangan mahasiswa, pegawai, dosen maupun masyarakat sekitar.
Rapat koordinasi dihadiri oleh Rektor IAIN Parepare, para Wakil Rektor, para Ketua jurusan, Ketua Dema (Dewan Mahasiswa) IAIN Parepare dan segenap tim.
“Alhamdulillah tadi kita sudah berkoordinasi dengan tim, dalam rapat koordinasi tadi Pak Rektor juga memberi arahan. Dana yang terkumpul mulai dari awal telah disumbangkan melalui Kementerian Agama dan sembako-sembako telah diantar langsung ke posko bencana. Sekarang ini bagaimana mengumpulkan dana bantuan masyarakat dan sivitas akademik,” ungkap Ketua Koordinator tim, Zainal Said usai mengikuti rapat.
[caption id="attachment_9064" align="alignnone" width="300"] Foto: Suasana rapat koordinasi di ruang pertemuan P3M Lantai 2, IAIN Parepare[/caption]
Kunjungan Rektor IAIN Parepare Ahmad Sultra Rustan beserta rombongan pada hari Jumat, 5 oktober sampai dengan hari Minggu ke IAIN Datokarama Palu juga membawa salah satu misi yakni untuk mengajukan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/ MoU) kepada Pimpinan IAIN Datokarama Palu dalam rangka menyikapi bencana alam yang menimpa civitas akademik. Pihak IAIN Datokarama Palu pun menyambut baik nota MoU tersebut.
[caption id="attachment_8983" align="alignnone" width="300"] Foto penandatanganan MoU antara IAIN Palu dengan IAIN Parepare[/caption]
Sementara itu, usai melaksanakan rapat koordinasi bersama Rektor IAIN Parepare, Senin (15/10). Zainal Said Ketua tim peduli IAIN Parepare menjelaskan dana bantuan telah disalurkan melalui Kementerian Agama. Namun, IAIN Parepare masih membuka kesempatan berdonasi untuk para korban bencana mulai dari kalangan mahasiswa, pegawai, dosen maupun masyarakat sekitar.
Rapat koordinasi dihadiri oleh Rektor IAIN Parepare, para Wakil Rektor, para Ketua jurusan, Ketua Dema (Dewan Mahasiswa) IAIN Parepare dan segenap tim.
“Alhamdulillah tadi kita sudah berkoordinasi dengan tim, dalam rapat koordinasi tadi Pak Rektor juga memberi arahan. Dana yang terkumpul mulai dari awal telah disumbangkan melalui Kementerian Agama dan sembako-sembako telah diantar langsung ke posko bencana. Sekarang ini bagaimana mengumpulkan dana bantuan masyarakat dan sivitas akademik,” ungkap Ketua Koordinator tim, Zainal Said usai mengikuti rapat.
[caption id="attachment_9064" align="alignnone" width="300"] Foto: Suasana rapat koordinasi di ruang pertemuan P3M Lantai 2, IAIN Parepare[/caption]
PALU - DONGGALA -SIGI
#DOMPET PEDULI IAIN PAREPARE#
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Duka Bencana Gempa dan Tsunami Palu, Donggala dan SIGI menantikan ULURAN TANGAN KASIH KITA semua. IAIN PAREPARE membuka dan menerima bantuan dana untuk para korban bencana alam , yang Insya Allah akan kami salurkan dengan penuh amanah.
Mengingat korban dan kerusakan dibidang pendidikan cukup besar, Kami menerima partisipasi Bapak, Ibu dan Saudara(i) melalui
Rek. BRI No. 0064.01.001108.30.6 an. DOMPET PEDULI IAIN PAREPARE
Terima kasih kepada para donatur. Semoga Allah SWT melimpahkan rahmat dan kasih sayangNya serta membalas dengan berlipat ganda bagi para donatur.
Jazakumullah Khairan Katsiran wa Jazakumullah Ahsanal Jaza...
Contact person
081142176133 ( Zainal Said )
082291922141 (AN Ras Try Astuti)
Kamis, 11 Oktober 2018
IAIN Parepare: 43 Orang Ikuti Asesmen Kompetensi Pegawai Negeri Sipil
IAIN Parepare--- Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare melaksanakan asesmen kompetensi Pegawai Negeri Sipil (PNS), Kamis (11/10). Asesmen ini dibimbing langsung oleh tim asesmen biro kepegawaian Kementerian Agama Republik Indonesia (RI). Kegiatan asesmen dilakukan sebagai tindak lanjut dari amanah peraturan pemerintah nomor 11 tahun 2017 khususnya pada pasal 54 tentang persyaratan dalam pengangkatan jabatan.
Kepala Biro AUAK (Administrasi, Umum, Akademik dan Keuangan) IAIN Parepare, Musyarafah menjelaskan setiap Aparatur Sipil Negara (ASN) memiliki persyaratan dalam kompetensi manajerial, sosial kultural, dan kompetensi teknis.
“Dalam pelaksanaan tentu mengacu pada keputusan Menteri Agama nomor 207 tahun 2013 tentang pedoman pelaksanaan kompetensi bagi PNS linkungan Kementerian Agama,” ungkapnya.
Sebanyak 43 peserta asesmen yang terdiri dari 1 pejabat administrasi, dua orang pengawas dan 40 orang pelaksana.
[caption id="attachment_9041" align="alignnone" width="300"] Foto: Hj. Musyarafah, S. Sos., M. Si, Kepala Biro AUAK (Administrasi, Umum, Akademik dan Keuangan) IAIN Parepare[/caption]
“Tentunya harapan kita dari 43 peserta ini, kita dapat melihat kompetensi individual sehingga nantinya hasil dari asesmen ini, kita mendapatkan rekomendasi dalam pengembangan dari setiap ASN yang ada pada lingkungan IAIN Parepare,”harapnya.
Pelaksana tugas (Plt) Wakil Rektor II, Dr. H. Sudirman L, menganggap kegiatan asesmen ini sangat penting untuk dilaksanakan.
“Asesmen ini dilakukan untuk bagaimana supaya para ASN kita ini sesuai dengan prinsip reformasi birokrasi. Bagaimana kita menunjukkan kinerja yang baik, profesional seperti apa yang dibutuhkan dunia kerja yang kita duduki selama ini. Apakah ada keseimbangan antara kebutuhan unit kerja atau struktur yang ada dengan kompetensi yang kita miliki,” ucap Sudirman sebelum membuka kegiatan.
[caption id="attachment_9039" align="alignnone" width="300"] Foto: Dr. H. Sudirman L, M. H (Plt. Wakil Rektor II bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan, IAIN Parepare[/caption]
Setiap peserta mengikuti berbagai tes seperti psikotes serta wawancara langsung oleh psikolog. Pelaksanaan asesmen berlangsung pada dua tempat yakni lantai 2 dan 5 gedung Perpustakaan IAIN Parepare.
Kepala Biro AUAK (Administrasi, Umum, Akademik dan Keuangan) IAIN Parepare, Musyarafah menjelaskan setiap Aparatur Sipil Negara (ASN) memiliki persyaratan dalam kompetensi manajerial, sosial kultural, dan kompetensi teknis.
“Dalam pelaksanaan tentu mengacu pada keputusan Menteri Agama nomor 207 tahun 2013 tentang pedoman pelaksanaan kompetensi bagi PNS linkungan Kementerian Agama,” ungkapnya.
Sebanyak 43 peserta asesmen yang terdiri dari 1 pejabat administrasi, dua orang pengawas dan 40 orang pelaksana.
[caption id="attachment_9041" align="alignnone" width="300"] Foto: Hj. Musyarafah, S. Sos., M. Si, Kepala Biro AUAK (Administrasi, Umum, Akademik dan Keuangan) IAIN Parepare[/caption]
“Tentunya harapan kita dari 43 peserta ini, kita dapat melihat kompetensi individual sehingga nantinya hasil dari asesmen ini, kita mendapatkan rekomendasi dalam pengembangan dari setiap ASN yang ada pada lingkungan IAIN Parepare,”harapnya.
Pelaksana tugas (Plt) Wakil Rektor II, Dr. H. Sudirman L, menganggap kegiatan asesmen ini sangat penting untuk dilaksanakan.
“Asesmen ini dilakukan untuk bagaimana supaya para ASN kita ini sesuai dengan prinsip reformasi birokrasi. Bagaimana kita menunjukkan kinerja yang baik, profesional seperti apa yang dibutuhkan dunia kerja yang kita duduki selama ini. Apakah ada keseimbangan antara kebutuhan unit kerja atau struktur yang ada dengan kompetensi yang kita miliki,” ucap Sudirman sebelum membuka kegiatan.
[caption id="attachment_9039" align="alignnone" width="300"] Foto: Dr. H. Sudirman L, M. H (Plt. Wakil Rektor II bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan, IAIN Parepare[/caption]
Setiap peserta mengikuti berbagai tes seperti psikotes serta wawancara langsung oleh psikolog. Pelaksanaan asesmen berlangsung pada dua tempat yakni lantai 2 dan 5 gedung Perpustakaan IAIN Parepare.
Rektor IAIN Surakarta Hadir dalam Kuliah Umum Pascasarjana IAIN Parepare
IAIN Parepare--- Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare melaksanakan kuliah umum di lantai 5 gedung perpustakaaan IAIN Parepare, Rabu (10/10). Kuliah umum tersebut dilaksanakan dalam rangka pembukaan kuliah semester ganjil tahun akademik 2019/2019 Program Pascasarjana IAIN Parepare.
[caption id="attachment_9029" align="alignnone" width="300"] Foto: Prof. Dr. H. Abd. Rahim Arsyad, M. A (Direktur Pascasarjana IAIN Parepare)[/caption]
Direktur Pascasarjana, Prof. Dr. H. Abd. Rahim Arsyad mengungkapkan jumlah keseluruhan mahasiswa baru pada program Pascasarjana mencapai 101 orang yang terdiri dari berbagai jurusan diantaranya jurusan magister Ekonomi Syariah, magister Ilmu Syariah, magister Komunikasi dan Penyiaran Islam, magister Pendidikan Agama Islam, magister Pendidikan Bahasa Arab, dan magister Pendidikan Bahasa Inggris.
[caption id="attachment_9032" align="alignnone" width="300"] Foto: Para Dosen Pascasarjana IAIN Parepare[/caption]
[caption id="attachment_9027" align="alignnone" width="300"] Foto: Sesi tanya jawab dengan narasumber[/caption]
Dr. Ahmad Sultra Rustan selaku Rektor IAIN Parepare hadir membuka perkuliahan Pascasarjana. Sementara, narasumber hadir Rektor IAIN Surakarta, Dr. H. Mudofir , S. Ag., M. Pd, dengan membawakan orasi ilmiah yang bertemakan Meneguhkan Islam Nusantara sebagai Pemersatu Bangsa.
[caption id="attachment_9025" align="alignnone" width="300"] Foto: Dr. Ahmad Sultra Rustan, M. Si (Rektor IAIN Parepare)[/caption]
“Kami mendatangkan narasumber kita untuk meneguhkan kembali pemahaman kita supaya kita mendapatkan informasi akurat tentang makna sebenarnya Islam Nusantara dan memang kita berharap IAIN Parepare ini bisa menjelaskan kepada masyarakat tentang apa yang dimaksudkan dengan Islam Nusantara,” ungkap Rektor IAIN Parepare, Ahmad Sultra Rustan saat memberi sambutan.
Dalam orasi ilmiah, Mudofir mengungkapkan tentang Islam yang aktual. “Saya yakin, kita yakin bahwa secara konseptual Islam itu sempurna, ada dalam Al-Qur’an, hadist-hadist, ada dalam buku-buku dan ceramah-ceramah tapi aktualisasinya itu penting supaya dirasakan hadir oleh manusia modern,” jelasnya.
[caption id="attachment_9030" align="alignnone" width="300"] Foto Narasumber: Dr. H. Mudofir , S. Ag., M. Pd (Rektor IAIN Surakarta)[/caption]
Mudofir juga berpesan kepada mahasiswa program Pascasarjana IAIN Parepare agar menaikkan kelas (level) bacaan, lebih banyak melakukan riset-riset ilmiah serta pandai melihat potensi-potensi kebutuhan masyarakat yang perlu ditanggapi berdasarkan big data pada google.
[caption id="attachment_9029" align="alignnone" width="300"] Foto: Prof. Dr. H. Abd. Rahim Arsyad, M. A (Direktur Pascasarjana IAIN Parepare)[/caption]
Direktur Pascasarjana, Prof. Dr. H. Abd. Rahim Arsyad mengungkapkan jumlah keseluruhan mahasiswa baru pada program Pascasarjana mencapai 101 orang yang terdiri dari berbagai jurusan diantaranya jurusan magister Ekonomi Syariah, magister Ilmu Syariah, magister Komunikasi dan Penyiaran Islam, magister Pendidikan Agama Islam, magister Pendidikan Bahasa Arab, dan magister Pendidikan Bahasa Inggris.
[caption id="attachment_9032" align="alignnone" width="300"] Foto: Para Dosen Pascasarjana IAIN Parepare[/caption]
[caption id="attachment_9027" align="alignnone" width="300"] Foto: Sesi tanya jawab dengan narasumber[/caption]
Dr. Ahmad Sultra Rustan selaku Rektor IAIN Parepare hadir membuka perkuliahan Pascasarjana. Sementara, narasumber hadir Rektor IAIN Surakarta, Dr. H. Mudofir , S. Ag., M. Pd, dengan membawakan orasi ilmiah yang bertemakan Meneguhkan Islam Nusantara sebagai Pemersatu Bangsa.
[caption id="attachment_9025" align="alignnone" width="300"] Foto: Dr. Ahmad Sultra Rustan, M. Si (Rektor IAIN Parepare)[/caption]
“Kami mendatangkan narasumber kita untuk meneguhkan kembali pemahaman kita supaya kita mendapatkan informasi akurat tentang makna sebenarnya Islam Nusantara dan memang kita berharap IAIN Parepare ini bisa menjelaskan kepada masyarakat tentang apa yang dimaksudkan dengan Islam Nusantara,” ungkap Rektor IAIN Parepare, Ahmad Sultra Rustan saat memberi sambutan.
Dalam orasi ilmiah, Mudofir mengungkapkan tentang Islam yang aktual. “Saya yakin, kita yakin bahwa secara konseptual Islam itu sempurna, ada dalam Al-Qur’an, hadist-hadist, ada dalam buku-buku dan ceramah-ceramah tapi aktualisasinya itu penting supaya dirasakan hadir oleh manusia modern,” jelasnya.
[caption id="attachment_9030" align="alignnone" width="300"] Foto Narasumber: Dr. H. Mudofir , S. Ag., M. Pd (Rektor IAIN Surakarta)[/caption]
Mudofir juga berpesan kepada mahasiswa program Pascasarjana IAIN Parepare agar menaikkan kelas (level) bacaan, lebih banyak melakukan riset-riset ilmiah serta pandai melihat potensi-potensi kebutuhan masyarakat yang perlu ditanggapi berdasarkan big data pada google.
Selasa, 09 Oktober 2018
Tarbiyah Award: Workshop Media Pembelajaran Berbahan Limbah
IAIN Parepare--- Setelah penganugerahan penghargaan kepada sejumlah guru honorer berdedikasi, penganugerahan terhadap alumni Tarbiyah IAIN Parepare, penganugerahan TPA (Taman Pendidikan Anak) se-kota Parepare dan penganugerahan mahasiswa berprestasi akademik pada pembukaan kuliah strata (S1) IAIN Parepare, panitia Tarbiyah Award 2018 kembali melaksanakan rangkaian kegiatan Tarbiyah Award yakni workshop desain media pembelajaran berbahan limbah (09/10).
Pelaksanaan workshop dilaksanakan di gedung Auditorium IAIN Parepare, dirangkaikan dengan presentasi dari beberapa tim yang masuk dalam kategori tiga besar pada lomba desain media pembelajaran berbahan dasar limbah. Dari tiga tim tersebut, tim dari IAIN Bone berhasil meraih juara 1, disusul juara 2 dari tim IAIN Palopo dan juara 3 dari tim IAIN Parepare.
[caption id="attachment_9011" align="alignnone" width="300"] Foto: Tim IAIN Bone saat presentasi[/caption]
Hadir sebagai pemateri dalam workhshop tersebut, Dr. Ir. Nurlita Pertiwi, M.T (Ketua Prodi S3 Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup Pascasarjana UNM), Dr. Ali Halidin, M. Pd. I (Dosen IAIN Parepare) dan Mustadirham, S. Pd (Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kota Parepare).
[caption id="attachment_9013" align="alignnone" width="300"] Tema workshop: Selamatkan Lingkungan dengan Kreativitasmu[/caption]
Ketua jurusan Tarbiyah dan Adab IAIN Parepare, Bahtiar mengungkapkan pelaksanaan Tarbiyah Award merupakan yang ke delepan dan senantiasa dilakukan pengembangan. ”Kegiatan Tarbiyah Award yang ke delapan ini disamping mengembangkan kapasitas akademik mahasiswa, ini juga adalah penguatan kekeluargaan kita,” ungkapnya.
Hal tersebut dibuktikan dengan hadirnya delegasi tim dan dosen pendamping dari IAIN Bone dan IAIN Palopo yang dapat memperkuat silaturahmi antar perguruan tinggi.
Kegiatan Workshop dibuka langsung oleh Pelaksana tugas (Plt) Wakil Rektor II bidang Akademik dan Kelembagaan, Muhammad Djunaidi.
Wakil Rektor I, melihat adanya perbedaan jika tenaga pendidik menggunakan media pembelajaran. “Dalam sebuah proses pembelajaran antara menggunakan media dengan tidak menggunakan media, tingkat ketahanannya jauh berbeda. Outputnya jauh lebih bagus dibandingkan dengan yang tidak menggunakan media pembelajaran,” jelas Wakil Rektor I, Muhammad Djunaidi sebelum membuka kegiatan.
Pelaksanaan workshop dilaksanakan di gedung Auditorium IAIN Parepare, dirangkaikan dengan presentasi dari beberapa tim yang masuk dalam kategori tiga besar pada lomba desain media pembelajaran berbahan dasar limbah. Dari tiga tim tersebut, tim dari IAIN Bone berhasil meraih juara 1, disusul juara 2 dari tim IAIN Palopo dan juara 3 dari tim IAIN Parepare.
[caption id="attachment_9011" align="alignnone" width="300"] Foto: Tim IAIN Bone saat presentasi[/caption]
Hadir sebagai pemateri dalam workhshop tersebut, Dr. Ir. Nurlita Pertiwi, M.T (Ketua Prodi S3 Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup Pascasarjana UNM), Dr. Ali Halidin, M. Pd. I (Dosen IAIN Parepare) dan Mustadirham, S. Pd (Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kota Parepare).
[caption id="attachment_9013" align="alignnone" width="300"] Tema workshop: Selamatkan Lingkungan dengan Kreativitasmu[/caption]
Ketua jurusan Tarbiyah dan Adab IAIN Parepare, Bahtiar mengungkapkan pelaksanaan Tarbiyah Award merupakan yang ke delepan dan senantiasa dilakukan pengembangan. ”Kegiatan Tarbiyah Award yang ke delapan ini disamping mengembangkan kapasitas akademik mahasiswa, ini juga adalah penguatan kekeluargaan kita,” ungkapnya.
Hal tersebut dibuktikan dengan hadirnya delegasi tim dan dosen pendamping dari IAIN Bone dan IAIN Palopo yang dapat memperkuat silaturahmi antar perguruan tinggi.
Kegiatan Workshop dibuka langsung oleh Pelaksana tugas (Plt) Wakil Rektor II bidang Akademik dan Kelembagaan, Muhammad Djunaidi.
Wakil Rektor I, melihat adanya perbedaan jika tenaga pendidik menggunakan media pembelajaran. “Dalam sebuah proses pembelajaran antara menggunakan media dengan tidak menggunakan media, tingkat ketahanannya jauh berbeda. Outputnya jauh lebih bagus dibandingkan dengan yang tidak menggunakan media pembelajaran,” jelas Wakil Rektor I, Muhammad Djunaidi sebelum membuka kegiatan.
Senin, 08 Oktober 2018
IAIN Parepapare dan Palu tandatangani Nota Kesepahaman
IAIN Parepare--- Kunjungan Rektor IAIN Parepare Ahmad Sultra Rustan beserta rombongan pada hari Jumat, 5 oktober sampai dengan hari Minggu ke IAIN Datokarama Palu juga membawa salah satu misi yakni mengajukan nota kesepahaman kepada Pimpinan IAIN Datokarama Palu untuk menyikapi bencana alam yang menimpa civitas akademik.
Dalam sambutannya Ahmad menjelaskan maksud kedatangannya kepada Rektor dan para Wakil Rektor tentang butir nota kesepahaman untuk menjamin keberlangsungan proses pembelajaran bagi mahasiswa yang terkena dampak bencana alam, sesuai undang undang pendidikan. Ahmad menawarkan proses pembelajaran tentatif sementara yang diistilahkan dengan ‘study in' bagi mahasiswa aktif.
“Kami membawa Nota Kesepahaman untuk memberikan ruang kepada mahasiswa IAIN Palu kuliah sementara di IAIN Parepare selama dua semester dan bila kondisi kampus belum pulih, kesepakatan ini dapat dilanjutkan, ungkapnya kepada unsur pimpinan IAIN Palu dalam pertemuan yang diadakan pada salah satu ruangan Pascasarjana yang masih selamat dari terjangan tsunami.
[caption id="attachment_8985" align="alignnone" width="300"] Foto: Kondisi lingkungan kampus IAIN Palu[/caption]
Lebih lanjut Ahmad menjelaskan kalau tawaran tersebut tentu saja tanpa membebani pembayaran uang kuliah dan biaya kos kepada mahasiswa yang mengikuti program ‘study in’ tersebut, itu akan kami dipikirkan sebab terdapat lima belas program studi yang sama antara IAIN Parepare dan Palu sehingga program ini sangat bisa ditempuh agar mahasiswa tetap mendapatkan layanan akademik, urai rektor IAIN Parepare.
Rektor IAIN Palu Sagaf S Pettalongi, mengapresiasi tawaran nota kesepahaman yang ditawarkan oleh Rektor IAIN Parepare. Menyetejui program ‘Study in” demi keberlanjutan studi mahasiswa dengan menandatangani Nota Kesepahaman dan akan bertemu dengan Dirjen pada tanggal 10 Oktober untuk meminta petunjuk teknis pelaksanaannya. Sebab mekanisme yang akan ditempuh untuk menyikapi kondisi luar biasa seperti ini harus dipikirkan lintas perguruan tinggi, apalagi data admintrasi telah raib, ungkap Sagaf.
[caption id="attachment_8982" align="alignnone" width="300"] Foto sisi kiri: Sagaf S Pettalongi (Rektor IAIN Palu) dan sisi kanan Ahmad Sultra Rustan (Rektor IAIN Parepare)[/caption]
Dalam sambutannya Ahmad menjelaskan maksud kedatangannya kepada Rektor dan para Wakil Rektor tentang butir nota kesepahaman untuk menjamin keberlangsungan proses pembelajaran bagi mahasiswa yang terkena dampak bencana alam, sesuai undang undang pendidikan. Ahmad menawarkan proses pembelajaran tentatif sementara yang diistilahkan dengan ‘study in' bagi mahasiswa aktif.
“Kami membawa Nota Kesepahaman untuk memberikan ruang kepada mahasiswa IAIN Palu kuliah sementara di IAIN Parepare selama dua semester dan bila kondisi kampus belum pulih, kesepakatan ini dapat dilanjutkan, ungkapnya kepada unsur pimpinan IAIN Palu dalam pertemuan yang diadakan pada salah satu ruangan Pascasarjana yang masih selamat dari terjangan tsunami.
[caption id="attachment_8985" align="alignnone" width="300"] Foto: Kondisi lingkungan kampus IAIN Palu[/caption]
Lebih lanjut Ahmad menjelaskan kalau tawaran tersebut tentu saja tanpa membebani pembayaran uang kuliah dan biaya kos kepada mahasiswa yang mengikuti program ‘study in’ tersebut, itu akan kami dipikirkan sebab terdapat lima belas program studi yang sama antara IAIN Parepare dan Palu sehingga program ini sangat bisa ditempuh agar mahasiswa tetap mendapatkan layanan akademik, urai rektor IAIN Parepare.
Rektor IAIN Palu Sagaf S Pettalongi, mengapresiasi tawaran nota kesepahaman yang ditawarkan oleh Rektor IAIN Parepare. Menyetejui program ‘Study in” demi keberlanjutan studi mahasiswa dengan menandatangani Nota Kesepahaman dan akan bertemu dengan Dirjen pada tanggal 10 Oktober untuk meminta petunjuk teknis pelaksanaannya. Sebab mekanisme yang akan ditempuh untuk menyikapi kondisi luar biasa seperti ini harus dipikirkan lintas perguruan tinggi, apalagi data admintrasi telah raib, ungkap Sagaf.
[caption id="attachment_8982" align="alignnone" width="300"] Foto sisi kiri: Sagaf S Pettalongi (Rektor IAIN Palu) dan sisi kanan Ahmad Sultra Rustan (Rektor IAIN Parepare)[/caption]
Rektor IAIN Palu: “Kami Harus Memulai dari Titik Nol”
IAIN Parepare--- IAIN Datokarama Palu yang dipimpin oleh rektor Prof. Dr. H. Sagaf S Pettalongi, M.Pd, salah satu yang sangat terdampak oleh terjangan tsunami dan gempa bumi berskala 7,4 SR yang telah menerjang kota Palu pada jumat, 28 September 2018.
Tidak ada Aktivitas kampus selain memindahkan puing-puing berserakan sekedar untuk dapat pijakan kaki saat memasuki area kampus. Kegiatan akademik terhenti seketika pasca kejadian. Sejumlah gedung dan ruang kelas mengalami kerusakan.
“Kampus kami Lumpuh total, software hilang karena gedung IT hanyut tidak ada bekas sama sekali akibat terjangan tsunami, bahkan stempel pun tidak ada yang tersisa”, urai Rektor IAIN Palu dalam sambutannya saat menerima rombongan Rektor IAIN Parepare.
Kampus yang terletak di Jalan Diponegoro nomor 23 Lere Palu Barat, berbatasan langsung dengan anjungan Pantai Talise ini sehingga menanggung kerusakan dampak bencana alam sekitar delapan puluh persen. “Kondisi ini makin diperparah akibat tindakan penjarahan yang dilakukan oleh oknum yang memanfaatkan kondisi kampus yang sepi. Beberapa komputer penyimpanan data di gedung yang masih dalam kondisi baik itu dijarah. Brankas yang ada di Fakultas dan Rektorat juga ikut raib, yang tersisa hanya brankas yang berada di gedung Pasca sarjana. Lebih lanjut Sagaf S Pettalongi mengurai sulitnya melakukan pembenahan karena terkendala alat berat dan keterbatasan ketersediaan pasokan BBM ke Kota Palu. Alat berat masih terkonsentrasi untuk fasilitas publik yang sangat vital seperti rumah sakit, bandara, dan runtuhan bangunan yang diperkirakan ada mayat tertimbun'.
'Rasa duka pun menyelimuti kami, ada dua dosen yang positif wafat ditambah empat orang mahasiswa. Sebagian masih menjalani perawatan dirumah sakit akibat luka tertimpa material serta sebagian dosen dan mahasiswa masih dipengungsian, dan tentu saja trauma psikologis kami rasakan sehingga kami tak dapat memaksakan keadaan, semua kami harus mulai dari titik nol” ungkapnya.
[caption id="attachment_8990" align="alignnone" width="300"] Sumber: https://maps.google.com/[/caption]
Tidak ada Aktivitas kampus selain memindahkan puing-puing berserakan sekedar untuk dapat pijakan kaki saat memasuki area kampus. Kegiatan akademik terhenti seketika pasca kejadian. Sejumlah gedung dan ruang kelas mengalami kerusakan.
“Kampus kami Lumpuh total, software hilang karena gedung IT hanyut tidak ada bekas sama sekali akibat terjangan tsunami, bahkan stempel pun tidak ada yang tersisa”, urai Rektor IAIN Palu dalam sambutannya saat menerima rombongan Rektor IAIN Parepare.
Kampus yang terletak di Jalan Diponegoro nomor 23 Lere Palu Barat, berbatasan langsung dengan anjungan Pantai Talise ini sehingga menanggung kerusakan dampak bencana alam sekitar delapan puluh persen. “Kondisi ini makin diperparah akibat tindakan penjarahan yang dilakukan oleh oknum yang memanfaatkan kondisi kampus yang sepi. Beberapa komputer penyimpanan data di gedung yang masih dalam kondisi baik itu dijarah. Brankas yang ada di Fakultas dan Rektorat juga ikut raib, yang tersisa hanya brankas yang berada di gedung Pasca sarjana. Lebih lanjut Sagaf S Pettalongi mengurai sulitnya melakukan pembenahan karena terkendala alat berat dan keterbatasan ketersediaan pasokan BBM ke Kota Palu. Alat berat masih terkonsentrasi untuk fasilitas publik yang sangat vital seperti rumah sakit, bandara, dan runtuhan bangunan yang diperkirakan ada mayat tertimbun'.
'Rasa duka pun menyelimuti kami, ada dua dosen yang positif wafat ditambah empat orang mahasiswa. Sebagian masih menjalani perawatan dirumah sakit akibat luka tertimpa material serta sebagian dosen dan mahasiswa masih dipengungsian, dan tentu saja trauma psikologis kami rasakan sehingga kami tak dapat memaksakan keadaan, semua kami harus mulai dari titik nol” ungkapnya.
[caption id="attachment_8990" align="alignnone" width="300"] Sumber: https://maps.google.com/[/caption]
Rektor Pimpin Rombongan Tanggap Darurat Bencana Palu
IAIN Parepare--- Jumat, 5 Oktober 2018 rombongan tanggap darurat bencana Palu dipimpin oleh Rektor IAIN Parepare Ahmad Sultra Rustan bertolak menuju Palu Sulawesi Tengah. Rombongan sebanyak sebelas orang yang terdiri dari Rektor, pimpinan unit Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M) beserta beberapa dosen dan staf meninggalkan kampus pukul 05.30 dini hari.
“Keberangkatan rombongan ini sebagai ungkapan rasa turut berduka cita atas musibah yang melanda saudara saudari kita warga, kampus IAIN Palu secara khusus dan warga Sulawesi Tengah pada umumnya. Selain itu, juga dalam rangka menyampaikan bantuan alakadarnya dari donasi yang telah dikumpulkan oleh civitas akademik IAIN Parepare selama seminggu kepada warga Kampus IAIN Datokarama Palu dan tentu saja misi pendidikan sebagai tawaran kita jika kondisi kampus IAIN Palu tidak memungkinkan untuk menjalankan kegiatan akademik untuk dilakukan kesepakatan”, papar Rektor saat memberikan arahan kepada anggota rombongan sesaat sebelum berangkat.
Beriringan dengan truk-truk yang mengangkut bantuan menjadi pemandangan sepanjang perjalanan, juga sering berpapasan dengan kendaraan yang membawa para pengungsi asal Palu yang melakukan eksodus ke daerah lain di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat. Terdapat pula kesan empati dan kepedulian yang ditunjukkan warga Sulawesi Barat selama menempuh perjalanan. Rumah-rumah warga dan kantor yang terletak pada jalan poros dijadikan posko singgah bagi relawan yang sedang menempuh perjalanan ke Palu, juga bagi rombongan eksodus korban gempa dan tsunami untuk dijadikan tempat beristrahat. Posko singgah juga menyajikan makanan dan minuman gratis bagi mereka.
Jarak tempuh melalui jalur darat sejauh 739 KM mengharuskan rombongan bermalam di Pasang Kayu Sulawesi Barat sambil mencari persiapan bahan bakar untuk melanjutkan perjalanan. Kendala utama yang ditemui selama perjalanan adalah sulitnya memperoleh bahan bakar, semua SPBU yang ditemui saat memasuki kota Mamuju terdapat antrian panjang dan ada beberapa yang malah tutup akibat kehabisan stok bahan bakar.
Melanjutkan kembali perjalanan pada pukul 05.00, rombongan tiba di Kampus IAIN Datokarama Palu pukul 08.20. Rektor Sejenak mengitari kampus yang sudah sangat porak-poranda akibat terjangan tsunami bersama Rektor IAIN Palu dan para Wakil Rektor serta Kepala Biro yang sempat hadir. Usai pertemuan, Ahmad beserta rombongan melakukan penyerahan donasi pada posko warga IAIN Palu yang berpusat di kediaman Wakil Rektor dua IAIN Palu yang beralamat di jalan Cemara.
Melihat kondisi kampus IAIN Palu serta kompleksnya permasalahan yang harus dibenahi, Ahmad mengungkapkan rasa keprihatinannya.
“Ketika menjumpai kondisi kampus seperti ini bingung mau memulai dari mana,” ungkapnya dengan nada sedih. Atas kondisi ril terhadap kerugian materil dan inmateril yang mendera civitas Akademik IAIN Palu, Ahmad Sultra Rustan tetap menghimbau kepada seluruh civitas akademik IAIN Parepare dan masyarakat untuk tetap menunjukkan empati melalui tindakan nyata dengan menyisipkan donasi untuk mereka.
Demi memudahkan para donatur, Rektor telah membuka rekening atas nama ‘Dompet Peduli IAIN Parepare’ melalui Rekening BRI Nomor 0064.01.001108.30.6 an. DOMPET PEDULI IAIN PAREPARE.
“Keberangkatan rombongan ini sebagai ungkapan rasa turut berduka cita atas musibah yang melanda saudara saudari kita warga, kampus IAIN Palu secara khusus dan warga Sulawesi Tengah pada umumnya. Selain itu, juga dalam rangka menyampaikan bantuan alakadarnya dari donasi yang telah dikumpulkan oleh civitas akademik IAIN Parepare selama seminggu kepada warga Kampus IAIN Datokarama Palu dan tentu saja misi pendidikan sebagai tawaran kita jika kondisi kampus IAIN Palu tidak memungkinkan untuk menjalankan kegiatan akademik untuk dilakukan kesepakatan”, papar Rektor saat memberikan arahan kepada anggota rombongan sesaat sebelum berangkat.
Beriringan dengan truk-truk yang mengangkut bantuan menjadi pemandangan sepanjang perjalanan, juga sering berpapasan dengan kendaraan yang membawa para pengungsi asal Palu yang melakukan eksodus ke daerah lain di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat. Terdapat pula kesan empati dan kepedulian yang ditunjukkan warga Sulawesi Barat selama menempuh perjalanan. Rumah-rumah warga dan kantor yang terletak pada jalan poros dijadikan posko singgah bagi relawan yang sedang menempuh perjalanan ke Palu, juga bagi rombongan eksodus korban gempa dan tsunami untuk dijadikan tempat beristrahat. Posko singgah juga menyajikan makanan dan minuman gratis bagi mereka.
Jarak tempuh melalui jalur darat sejauh 739 KM mengharuskan rombongan bermalam di Pasang Kayu Sulawesi Barat sambil mencari persiapan bahan bakar untuk melanjutkan perjalanan. Kendala utama yang ditemui selama perjalanan adalah sulitnya memperoleh bahan bakar, semua SPBU yang ditemui saat memasuki kota Mamuju terdapat antrian panjang dan ada beberapa yang malah tutup akibat kehabisan stok bahan bakar.
Melanjutkan kembali perjalanan pada pukul 05.00, rombongan tiba di Kampus IAIN Datokarama Palu pukul 08.20. Rektor Sejenak mengitari kampus yang sudah sangat porak-poranda akibat terjangan tsunami bersama Rektor IAIN Palu dan para Wakil Rektor serta Kepala Biro yang sempat hadir. Usai pertemuan, Ahmad beserta rombongan melakukan penyerahan donasi pada posko warga IAIN Palu yang berpusat di kediaman Wakil Rektor dua IAIN Palu yang beralamat di jalan Cemara.
Melihat kondisi kampus IAIN Palu serta kompleksnya permasalahan yang harus dibenahi, Ahmad mengungkapkan rasa keprihatinannya.
“Ketika menjumpai kondisi kampus seperti ini bingung mau memulai dari mana,” ungkapnya dengan nada sedih. Atas kondisi ril terhadap kerugian materil dan inmateril yang mendera civitas Akademik IAIN Palu, Ahmad Sultra Rustan tetap menghimbau kepada seluruh civitas akademik IAIN Parepare dan masyarakat untuk tetap menunjukkan empati melalui tindakan nyata dengan menyisipkan donasi untuk mereka.
Demi memudahkan para donatur, Rektor telah membuka rekening atas nama ‘Dompet Peduli IAIN Parepare’ melalui Rekening BRI Nomor 0064.01.001108.30.6 an. DOMPET PEDULI IAIN PAREPARE.
Kamis, 04 Oktober 2018
Rektor: Harap IAIN Parepare Miliki Kepedulian
IAIN Parepare--- Bencana gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah menyebabkan kerusakan berbagai sarana dan prasarana termasuk di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palu. Sejumlah tim dari IAIN Parepare akan melakukan peninjauan langsung ke IAIN Palu. Tim ini dijadwalkan akan berangkat menuju lokasi pada Jum’at subuh, (05/10).
Pemberangkatan tim IAIN Parepare dilakukan dalam rangka peninjauan langsung ke lokasi bencana khususnya IAIN Palu. Sebagai sesama lembaga pendidikan, Rektor IAIN Parepare menganggap perlunya perhatian terhadap pendidikan para korban bencana khususnya mahasiswa IAIN Palu.
“Kita akan melaksanakan MoU (Memorandum of Understanding) dengan pihak IAIN Palu dalam rangka untuk mengantisipasi mahasiswa-mahasiswa mereka yang memang belum bisa ikut perkuliahan disebabkan karena kerusakan sarana dan prasarana,” ucap Ahmad Sultra Rustan, Rektor IAIN Parepare usai memimpin rapat di lantai 5 gedung Perpustakaan IAIN Parepare, Kamis (04/10).
[caption id="attachment_8962" align="alignnone" width="300"] Foto sisi kiri: Dr. Ahmad Sultra Rustan, M. Si (Rektor IAIN Parepare) dan sisi kanan, Naharuddin, S. Ag., M. Pd (Kepala Bagian AUAK IAIN Parepare).[/caption]
Rencananya, apabila MoU disepakati oleh kedua belah pihak antara IAIN Parepare dengan IAIN Palu, para korban bencana khususnya mahasiswa akan dibolehkan belajar di kampus IAIN Parepare sesuai dengan program studi yang sama.
“Ini semacam antisipasi kemungkinan-kemungkinan terburuk yang mungkin bisa menghambat perkuliahan di IAIN Palu itu. Jadi, kita siap menampung para mahasiswa mereka pada program studi yang sama yang ada di IAIN Parepare,” tambah Ahmad yang menyebut kegiatan tersebut ‘Study in’.
Lebih lanjut, Rektor Parepare Ahmad Sultra Rustan berharap agar IAIN Parepare memiliki kepedulian dalam kerjasama antar perguruan tinggi utamanya dalam PTKIN (Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri).
“Kerjasama itu untuk tetap kita ikut program Nasional yaitu menyelenggarakan pendidikan pada masyarakat, utamanya MoU ini masyarakat yang terkena bencana di IAIN Palu,” jelasnya.
IAIN Parepare juga akan membuka posko bantuan untuk para korban bencana.
Pemberangkatan tim IAIN Parepare dilakukan dalam rangka peninjauan langsung ke lokasi bencana khususnya IAIN Palu. Sebagai sesama lembaga pendidikan, Rektor IAIN Parepare menganggap perlunya perhatian terhadap pendidikan para korban bencana khususnya mahasiswa IAIN Palu.
“Kita akan melaksanakan MoU (Memorandum of Understanding) dengan pihak IAIN Palu dalam rangka untuk mengantisipasi mahasiswa-mahasiswa mereka yang memang belum bisa ikut perkuliahan disebabkan karena kerusakan sarana dan prasarana,” ucap Ahmad Sultra Rustan, Rektor IAIN Parepare usai memimpin rapat di lantai 5 gedung Perpustakaan IAIN Parepare, Kamis (04/10).
[caption id="attachment_8962" align="alignnone" width="300"] Foto sisi kiri: Dr. Ahmad Sultra Rustan, M. Si (Rektor IAIN Parepare) dan sisi kanan, Naharuddin, S. Ag., M. Pd (Kepala Bagian AUAK IAIN Parepare).[/caption]
Rencananya, apabila MoU disepakati oleh kedua belah pihak antara IAIN Parepare dengan IAIN Palu, para korban bencana khususnya mahasiswa akan dibolehkan belajar di kampus IAIN Parepare sesuai dengan program studi yang sama.
“Ini semacam antisipasi kemungkinan-kemungkinan terburuk yang mungkin bisa menghambat perkuliahan di IAIN Palu itu. Jadi, kita siap menampung para mahasiswa mereka pada program studi yang sama yang ada di IAIN Parepare,” tambah Ahmad yang menyebut kegiatan tersebut ‘Study in’.
Lebih lanjut, Rektor Parepare Ahmad Sultra Rustan berharap agar IAIN Parepare memiliki kepedulian dalam kerjasama antar perguruan tinggi utamanya dalam PTKIN (Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri).
“Kerjasama itu untuk tetap kita ikut program Nasional yaitu menyelenggarakan pendidikan pada masyarakat, utamanya MoU ini masyarakat yang terkena bencana di IAIN Palu,” jelasnya.
IAIN Parepare juga akan membuka posko bantuan untuk para korban bencana.
Rabu, 03 Oktober 2018
CPNS 2018: 46 Orang dibutuhkan pada Satker IAIN Parepare
IAIN Parepare--- Pengumuman dan alokasi formasi pelaksanaan seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kementerian Agama Republik Indonesia (RI) telah diumumkan oleh Sekretariat Jenderal Kementerian Agama Republik Indonesia (RI), Selasa (25/09).
Pengumuman tersebut diterbitkan berdasarkan surat keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI nomor 49 tahun 2018 tentang kebutuhan pegawai aparatur sipil negara di lingkungan Kementerian Agama.
Dari empat belas jumlah keseluruhan Satuan kerja (Satker) yang mendapatkan alokasi formasi, termasuk salah satunya di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare.
Kepala Bagian Administrasi, Umum, Akademik dan Keuangan ( AUAK) IAIN Parepare, Naharuddin mengungkapkan sebanyak 46 orang yang dibutuhkan pada IAIN Parepare terdiri dari 42 tenaga dosen dan 4 tenaga administrasi.
“Kita ini sudah rapat, yang menentukan lokasi tes itu panitia pusat khususnya tes CAT (Computer Assisted Test). Kita masih terus menunggu apakah di Parepare atau di Makassar karena kita tahu pendaftar ini seluruh Indonesia khususnya di Kementerian Agama itu tujuh belas ribu, ini memakan waktu lama untuk tes CAT nya. Jadi kita masih tetap koordinasi dengan panitia pusat,” jelasnya saat ditemui usai mengikuti rapat di ruang A3, Pascasarjana IAIN Parepare (02/10).
Lebih lanjut, Naharuddin menghimbau agar para pendaftar mematuhi aturan seperti tahapan-tahapan dan memenuhi segala persyaratan serta tidak percaya pada calo.
“Kita berharap bagaimana pendaftar ikut semua seleksi dan jatah kita sebanyak 46 orang terisi semua. Jangan ada berharap bahwa ada calo-calo yang mengurus, itu tidak ada,” tegasnya.
Pendaftaran dapat dilakukan secara online melalui sistem SSCN BKN (http://sscn.bkn.go.id).
Download PENGUMUMAN Rincian Formasi CPNS Kementerian Agama 2018
Pengumuman tersebut diterbitkan berdasarkan surat keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI nomor 49 tahun 2018 tentang kebutuhan pegawai aparatur sipil negara di lingkungan Kementerian Agama.
Dari empat belas jumlah keseluruhan Satuan kerja (Satker) yang mendapatkan alokasi formasi, termasuk salah satunya di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare.
Kepala Bagian Administrasi, Umum, Akademik dan Keuangan ( AUAK) IAIN Parepare, Naharuddin mengungkapkan sebanyak 46 orang yang dibutuhkan pada IAIN Parepare terdiri dari 42 tenaga dosen dan 4 tenaga administrasi.
“Kita ini sudah rapat, yang menentukan lokasi tes itu panitia pusat khususnya tes CAT (Computer Assisted Test). Kita masih terus menunggu apakah di Parepare atau di Makassar karena kita tahu pendaftar ini seluruh Indonesia khususnya di Kementerian Agama itu tujuh belas ribu, ini memakan waktu lama untuk tes CAT nya. Jadi kita masih tetap koordinasi dengan panitia pusat,” jelasnya saat ditemui usai mengikuti rapat di ruang A3, Pascasarjana IAIN Parepare (02/10).
Lebih lanjut, Naharuddin menghimbau agar para pendaftar mematuhi aturan seperti tahapan-tahapan dan memenuhi segala persyaratan serta tidak percaya pada calo.
“Kita berharap bagaimana pendaftar ikut semua seleksi dan jatah kita sebanyak 46 orang terisi semua. Jangan ada berharap bahwa ada calo-calo yang mengurus, itu tidak ada,” tegasnya.
Pendaftaran dapat dilakukan secara online melalui sistem SSCN BKN (http://sscn.bkn.go.id).
Download PENGUMUMAN Rincian Formasi CPNS Kementerian Agama 2018
Senin, 01 Oktober 2018
IAIN Parepare Empati terhadap Bencana Sulawesi Tengah
IAIN Parepare---Segenap sivitas akademika Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare melaksanakan shalat ghaib di masjid Al-Wasilah IAIN Parepare, Senin (01/10).
Dihadiri para dosen, pegawai administrasi, serta mahasiswa dari berbagai jurusan. Shalat ghaib dilaksanakan sebagai wujud empati dan solidaritas terhadap para korban bencana alam gempa serta tsunami yang terjadi di Donggala Palu dan sekitarnya (Sulawesi Tengah).
Hal tersebut sesuai penjelasan Wahidin salah seorang pengurus masjid Al Wasilah sekaligus dosen IAIN Parepare.
“Shalat ghaib tadi itu sebagai bentuk solidaritas kita, mudah-mudahan arwah para syuhadah yang terkena bencana itu diterima oleh Allah Swt, diampunkan segala dosanya dan dilipat gandakan segala amal ibadahnya,” harapnya usai melaksanakan shalat ghaib.
Diawali shalat dzuhur berjamaah kemudian dilanjutkan shalat ghaib, suasana shalat berlangsung penuh khidmat. Selain pelaksanaan shalat ghaib, sivitas akademika juga melaksanakan penggalangan dana untuk korban bencana alam.
[caption id="attachment_8909" align="alignnone" width="300"] Keterangan: Foto diambil usai pelaksanaan shalat ghaib.[/caption]
“Jadi kita sebagai saudara umat muslim punya tanggungjawab dan mereka punya hak untuk kita shalatkan. Walaupun rentang waktu cukup jauh tapi kita tetap punya kewajiban sebagai saudara semuslim,” tambah Wahidin.
Sementara salah seorang mahasiswi yang turut ikut melaksanakan shalat ghaib berharap agar para korban yang masih dalam proses pencarian dapat segera ditemukan.
Dihadiri para dosen, pegawai administrasi, serta mahasiswa dari berbagai jurusan. Shalat ghaib dilaksanakan sebagai wujud empati dan solidaritas terhadap para korban bencana alam gempa serta tsunami yang terjadi di Donggala Palu dan sekitarnya (Sulawesi Tengah).
Hal tersebut sesuai penjelasan Wahidin salah seorang pengurus masjid Al Wasilah sekaligus dosen IAIN Parepare.
“Shalat ghaib tadi itu sebagai bentuk solidaritas kita, mudah-mudahan arwah para syuhadah yang terkena bencana itu diterima oleh Allah Swt, diampunkan segala dosanya dan dilipat gandakan segala amal ibadahnya,” harapnya usai melaksanakan shalat ghaib.
Diawali shalat dzuhur berjamaah kemudian dilanjutkan shalat ghaib, suasana shalat berlangsung penuh khidmat. Selain pelaksanaan shalat ghaib, sivitas akademika juga melaksanakan penggalangan dana untuk korban bencana alam.
[caption id="attachment_8909" align="alignnone" width="300"] Keterangan: Foto diambil usai pelaksanaan shalat ghaib.[/caption]
“Jadi kita sebagai saudara umat muslim punya tanggungjawab dan mereka punya hak untuk kita shalatkan. Walaupun rentang waktu cukup jauh tapi kita tetap punya kewajiban sebagai saudara semuslim,” tambah Wahidin.
Sementara salah seorang mahasiswi yang turut ikut melaksanakan shalat ghaib berharap agar para korban yang masih dalam proses pencarian dapat segera ditemukan.
Langganan:
Postingan (Atom)