Logo Huawei. (Huawei)
Hitekno.com - Seperti yang seharusnya, chipset milik gahar milik Huawei saat ini adalah Kirin 980. Tak butuh waktu lama, kini penerusnya, Huawei Kirin 985 dikabarkan akan diproduksi secara massal lagi.
Tentunya pengamat smartphone memiliki ekspektasi yang sangat besar pada Huawei Kirin 985.
Bagaimana tidak, pendahulunya, Kirin 980, dikenal memiliki kinerja gahar.
Chipset huawei tersebut pernah menempati posisi teratas di situs benchmark populer AnTuTu pada awal 2019 (Seri Honor Magic 2 dan Huawei Mate 20).
Masih belum jelas smartphone Huawei seri apa yang akan menggunakan Kirin 985, namun yang pasti, itu adalah smartphone unggulan.
Apple A12 Bionic, Snapdragon 855, dan Kirin 980 adalah chipset kelas atas yang paling bertenaga saat ini.
Mereka memiliki satu yang disetujui, yaitu disetujui oleh Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC).
Sebuah kabar terbaru mengutip bahwa mereka akan memperkenalkan proses manufaktur 7-nanometer dengan teknologi terbaru.
Teknologi tersebut adalah EUV ( Extreme Ultraviolet Lithography ), sebuah teknologi yang memungkinkan chipset dirancang dan diproduksi dengan cepat.
Hal yang menarik adalah Kirin 985 akan menarik dengan teknologi di atas.
Huawei lebih memilih nama Kirin 985 dibandingkan Kirin 990 untuk chipset mereka selanjutnya.
Itu membuktikan bahwa mereka akan melakukan upgrade kecil pada Kirin 985.
Dikutip dari Phone Arena , teknologi EUV akan meningkatkan efisiensi clock speed sebesar 10 persen jika dibandingkan Kirin 980.
Tak hanya itu, Kirin 985 akan memiliki ukuran chipset 15 persen lebih kecil ukuran smartphone selanjutnya juga dapat lebih tipis.
Huawei Kirin 985 akan diproduksi massal pada awal kuartal tiga.
Saat ini sekitar 45 persen smartphone Huawei sudah menggunakan chipset internal mereka, Kirin.
Saat disetujui secara resmi Kirin 985 dengan smartphonenya, jumlah itu diperkirakan meningkat menjadi 60 persen.
Huawei berambisi, dengan kehadiran Kirin 985 dan chipset Kirin terbaru lainnya, smartphone Huawei dengan chipset Kirin akan meningkat menjadi 70 persen pada 2020.
Read More
Tidak ada komentar:
Posting Komentar