Jumat, 12 April 2019

Maskapai India Jet Airways Hentikan Penerbangan Internasional - SINDOnews

loading...

NEW DELHI

- Maskapai India, Jet Airways, menghentikan hampir seluruh penerbangan internasional masalah uang lebih dari USD1 miliar. Saat ini maskapai tersebut berupaya mencari bantuan keuangan untuk menghindari kebangkrutan. Sejumlah pihak pun khawatir dengan nasib maskapai swasta terbesar di India tersebut.

Pemerintah India menyatakan telah mengambil sejumlah langkah untuk memastikan keamanan penumpang setelah sejumlah penerbangan dibatalkan. Berbagai maskapai di India harus mempertahankan armada sedikitnya 20 pesawat untuk dapat terus mengoperasikan layanan internasional.

Hingga Kamis (11/4), maskapai itu menghentikan operasional lebih dari 10 pesawat karena dana yang belum dibayar kepada perusahaan leasing. Beberapa media lokal melaporkan maskapai itu sekarang mengoperasikan 14 pesawat. Maskapai itu sebelumnya memiliki lebih dari 100 pesawat dalam armadanya dan terbang di 600 rute domestik dan 380 rute internasional.

Maskapai belum memberikan komentar tentang jumlah pesawat yang saat ini beroperasi. "Kementerian Penerbangan akan meninjau ulang berbagai isu terkait Jet Airways dan mengambil sejumlah langkah yang diperlukan untuk meminimalkan ketidaknyamanan penumpang dan memastikan keamanan mereka,” papar Menteri Penerbangan India Suresh Prabhu dalam tweet-nya.

Sejumlah laporan dari India menyatakan Jet Airways telah membatalkan semua penerbangan internasional termasuk layanan ke Eropa dan Asia. Dalam pernyataannya, Bandara Changi Singapura menyatakan, Jet Airways telah menghentikan layanan menuju dan dari Singapura hingga keterangan lebih lanjut.

Website maskapai itu juga menyatakan semua penerbangan internasional Jet Airways yang dijadwalkan berangkat kemarin dari Delhi ke Singapura, London, Amsterdam, dan dua penerbangan ke Kathmandu dibatalkan. Menurut website resmi bandara Heathrow London, penerbangan Jet Airways dari London ke Mumbai dan Delhi tidak akan beroperasi pada Jumat (12/4).

“Kami mengetahui situasi ini dan prioritas utama kami bekerja sama dengan tim layanan penumpang kami untuk mendukung mereka yang terkena dampak. Kami menyarankan para penumpang menghubungi maskapai untuk informasi terbaru,” papar juru bicara Heathrow, dilansir BBC.

Sejumlah penumpang yang frustrasi mengirim tweet kepada maskapai dan belum mendapat jawaban atas masalah itu. Seperti umumnya industri maskapai, Jet Airways memiliki sejumlah kesepakatan dengan maskapai lain, salah satunya dengan Virgin Atlantic.

Virgin Atlantic menyatakan mengetahui sejumlah penerbangan Jet Airways dibatalkan pada Jumat (12/4). “Semua konsumen yang telah memesan langsung melalui Virgin Atlantic harus memeriksa website kami www.virginatlantic.com untuk saran terbaru. Semua konsumen lain di penerbangan yang dioperasikan Jet Airways harus menghubungi mereka langsung,” papar pernyataan maskapai itu.

Jet Airways berutang uang kepada para pegawai dan pemasok serta dalam beberapa pekan terakhir telah menghentikan operasional pesawat dan membatalkan ribuan penerbangan hingga mengganggu para penumpang secara lokal dan internasional. Kondisi ini terjadi saat masalah keuangan yang dialami maskapai itu kian memburuk.

Serikat pilot di India berencana menggelar unjuk rasa pada hari ini dan menulis ke maskapai agar para pegawai segera dibayar. Para pegawai maskapai tampak sedang berpawai ke kantor pusat perusahaan di Mumbai untuk menuntut hak-haknya. Pada Maret, krisis di Jet Airways mengakibatkan ribuan penerbangan dibatalkan. Pemerintah segera bertindak dan meminta perbankan publik menyelamatkan maskapai swasta itu.

Langkah ini sangat jarang diambil oleh pemerintah. Dengan India yang sedang menggelar pemilu, pemerintahan Perdana Menteri (PM) Narendra Modi tidak ingin maskapai itu berhenti beroperasi karena akan memengaruhi 23.000 lapangan kerja. Para pemberi pinjaman yang mengontrol maskapai itu berjanji memberi bantuan hingga investor baru masuk dalam jajaran dewan. Meski ada jaminan itu, situasi terus memburuk.

Para pemberi pinjaman hanya membantu sebagian dana yang mereka janjikan sehingga maskapai masih belum bisa membayar ke perusahaan leasing pesawat. Ini berarti maskapai itu mengoperasikan lebih sedikit pesawat. Pada awal tahun ini, maskapai itu memiliki lebih dari 100 pesawat dalam armada mereka. Namun, jumlah tersebut diperkirakan telah berkurang drastis.

Sejumlah investor potensial telah mengajukan penawaran, tapi prosesnya membutuhkan waktu beberapa bulan hingga selesai. Banyak pengamat khawatir Jet Airways tidak akan selamat, bahkan dalam sepekan jika dana tidak disediakan dalam waktu cepat untuk mempertahankan operasional. Maskapai itu didirikan oleh Naresh Goyal lebih dari 25 tahun silam.

Dia dan keluarganya sekarang memiliki 52% saham di maskapai itu, meski mayoritas saham akan hilang saat restrukturisasi utang. Konsorsium investor yang dipimpin State Bank of India (SBI) mengontrol maskapai itu pada Maret. Mereka mencari investor baru untuk mengambil alih 75% saham di Jet Airways. Batas waktu untuk tawaran itu diperpanjang hingga kemarin.

(don)


Read More

Tidak ada komentar:

Posting Komentar