Ilustrasi (Ist)
Uzone.id - Ada hari kejepit nasional setelah melakukan pemilihan umum (Pemilu) 2019. Kamu ada rencana liburan? Ke Luar Negeri?
Tetap pergi jauh, para tamu perlu internet untuk dapat mengunjungi keluarga dan kerabat yang jauh, tetap bisa memperbarui pekerjaan di sela-sela perjalanan, hingga mendorong untuk tetap eksis di media sosial.
Ketergantungan terhadap internet saat ini di luar negeri membuat para pengganti sembarang menghubungkan perangkat pribadinya ke jaringan publik yang muncul saat koneksi Wifi-nya.
Namun, banyak yang belum sadar bahaya yang dapat ditimbulkan jika terhubung dengan Wifi publik. Ada potensi bahaya kejahatan siber di sana.
Baca juga: Sakura Dirusak demi Konten Tik Tok
Norton LifeLock Cyber Safety Insights Report 2018 menyebutkan, di 16 negara, lebih dari satu miliar orang dewasa menjadi korban kejahatan dunia maya.
Jumlah ini meningkat dari 800 juta orang pada tahun lalu. Hampir 2 dari 3 (64 persen) percaya pada mereka yang mempermasalahkan maya di tahun berikutnya.
Nah, potensi yang ditolak menjadi korban siber tinggi jika disetujui dengan Wifi publik atau dikenal dengan Wifi gratisan.
JavaMifi, vendor penyewaan modem Wifi saku, merangkum beberapa bahaya yang ditimbulkan dari penggunaan Wifi publik selama di luar negeri:
1. Pencurian identitas Salah satu cara hacker mengumpulkan data menjadi penyedia Wifi palsu.
Jika ada perangkat yang terkoneksi dengan Wifi tersebut, maka dapat dipastikan semua aktivitas penelusuran dapat dilihat oleh peretas.
Dan jika kita terhubung ke hotspot palsu, seluruh akses yang kita lakukan akan selalu melewati si hacker.
Perjalanan seluruh trafik kita ditransfer dan aktivitasnya dapat dilacak secara teknis.
Si hacker pun akhirnya memiliki data-data privasi kita dan keamanan data-data pribadi pun terancam digunakan untuk hal yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
2. Virus menyebar Bahaya kompilasi menggunakan Wifi publik selanjutnya mudah menyebar, seperti malware.
Malware paling mudah menyebar melalui koneksi Wifi yang meminimalkan fitur keamanannya.
Virus ini dapat digunakan file penting di dalam perangkat. Selain itu, ada pula ransomware.
Ini jenis malware yang dapat mengambil alih komputer dan mencegah penggunanya mengakses data hingga jumlah tebusan yang harus dibayarkan.
Jika tebusannya tidak dibayar sesuai waktu yang ditentukan, maka data akan dipindahkan secara permanen oleh si pembuat ransomware.
3. Pembajakan media sosial Dengan menggunakan Wifi publik, para peretas dapat mentransfer dan memindahkan data (nama akun, kata sandi, dan nomor kartu kredit) dari perangkat pengguna ke perangkat para peretas.
Selain sangat berbahaya, peretas dapat menggunakan akun media sosial sebagai akses masuk ke situs-situs lain, yang menggunakan login menggunakan akun media sosial untuk masuk dan mengumpulkan data pribadi lainnya.
Peretas dapat memenangkan orang-orang terdekat dengan Anda.
Baca juga: Bunga yang Cantik di Jepang dan Cuma Sakura
Nah , melihat jumlah serangan siber yang dapat ditimbulkan bila terhubung Wifi publik perlu saat di luar negeri, penting bagi para pemula mulai menggunakan travel Wifi yang aman dan terpercaya.
JavaMifi adalah solusi bebas serangan siber saat bepergian.
Tidak hanya melindungi para pengguna dari serangan siber, JavaMifi juga menyediakan layanan VPN terintegrasi di setiap modemnya, untuk memastikan para pengguna dapat 'berselancar' dengan aman dan nyaman tanpa batas.
Pendiri JavaMifi, Suhartanto Raharjo, mengatakan bahwa kejahatan ini dapat membawa kerugian bagi mereka yang belum memahami bahayanya.
Jika jenis kejahatan ini menimpa kita saat di luar negeri, maka membuat pihak sulit di pelakunya.
"Internet memang membawa yang praktis, tetapi masyarakat ada yang meminta pengetahuan dan sikap bijak saat menggunakan Wifi masyarakat agar dapat meminimalkan efek negatif yang ditimbulkannya, seperti kejahatan siber," pungkasnya.
Read More
Tidak ada komentar:
Posting Komentar